SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN dr.Luthfi Indiwirawan

MAHASISWA PENDIDIKAN SPESIALIS ILMU BEDAH

Foto: dr. Luthfi Indiwirawan Menyampaikan Proposal Penelitiannya

 

Banjarmasin – Rabu tanggal 17 April 2024 di Ruang Aula Dr. dr. Heru Prasetya, Sp.B, Sp.U Departemen Ilmu Bedah Gedung SMF Lt.1 FKIK ULM / RSUD Ulin Banjarmasin dr. Luthfi Indiwirawan melaksanakan Seminar Proposal Penelitian sebagai tahap awal sebelum menyelesaikan Ujian Akhir Tesis dalam pendidikan sebagai ahli Bedah di Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah FKIK ULM Banjarmasin. Residen yang sering dipanggil dr. Luthfi ini mengangkat usulan penelitian dengan judul ”PENGARUH PEMBERIAN IKAN PATIN (Pangasianodon Hypothalmus) TERHADAP HEPATOSIT, HEPATOSOMATIC INDEX DAN BOBOT HEPAR PADA MENCIT”.

Dalam usulan penelitiannya, dr.Luthfi memaparkan tujuan penelitian secara umum yaitu mengetahui adanya hubungan antara pemberian ikan patin terhadap perubahan struktur dan fungsi hepar pada mencit. Sedangkan tujuan secara khusus yang ingin dicapai yaitu :

  • Mencari hubungan antara pemberian ikan patin dengan histopatologi hepatosit pada mencit
  • Mencari hubungan antara pemberian ikan patin dengan hepatosomatic index pada mencit
  • Mencari hubungan antara pemberian ikan patin dengan bobot hepar pada mencit

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: apakah terdapat hubungan antara pemberian ikan patin terhadap histopatologi hepatosit, hepatosomatic index dan bobot hepar mencit?

Manfaat dari penelitian ini yaitu :

  • Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang efek konsumsi ikan patin terhadap organ hepar.
  • Apabila ekstrak ikan patin terbukti menimbulkan efek positif terhadap hepar, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan untuk pemberian ekstrak patin untuk pasien.

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  • Ada pengaruh pemberian ikan patin terhadap histopatologi hepatosit.
  • Ada pengaruh pemberian ikan patin terhadap Hepatosomatic index (HSI).
  • Ada pengaruh pemberian ikan patin terhadap bobot hepar.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah adalah mencit jantan berusia 3 bulan. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas berupa pemberian ikan patin. Sedangkan variabel terikat yaitu :

  • Histopatologi Hepatosit
  • Hepatosomatic Index
  • Bobot Hepar
  • Instrumen dalam penelitian ini yaitu :

Alat Penelitian

  1. Timbangan terkalibrasi
  2. Pewarna preparat histopatologi anatomi (hematoksilin-eosin)
  3. Nampan permukaan datar
  4. Pisau

Bahan Penelitian

  1. Mencit (Mus musculus) jantan yang berusia 3 bulan sebanyak 50 ekor dengan berat badan 20-30 gram
  2. Tempat makan dan minum mencit
  3. Pakan mencit standar (5 gram/ekor/hari)
  4. Daging ikan patin sungai dalam bentuk pelet (5 gram/ekor/hari)
  5. Kandang mencit besar untuk kepadatan 10 ekor mencit
  6. Serbuk kayu yang menyerap air dan tidak mengandung bahan berbahaya untuk alas kendang

Foto : dr. Luthfi Saat Mempresentasikan Proposal Penelitiannya

Dalam penyusunan proposal penelitian ini dr. Luthfi Indiwirawan dibimbing oleh Dr. dr. Agung Ary Wibowo, Sp.B, Subsp.BD(K) sebagai pembimbing pertama dan Dr. dr. Ardik Lahdimawan, Sp.BS(K) sebagai pembimbing kedua dimana pada acara tersebut hadir secara langsung. dr. Luthfi juga diuji oleh 4 orang penguji yaitu Dr. dr. Eka Yudha Rahman, M.Kes, Sp.U(K) sebagai penguji pertama, dr. Winardi Budiwinata, Sp.B, Subsp.Onk (K) sebagai penguji kedua, dr. Tjahyo K Utomo, Sp.B, Subsp.BD(K) sebagai penguji ketiga dan Dr. dr. Kenanga Marwan Sikumbang, Sp.An-TI, Subsp. N. An (K) sebagai penguji keempat. Pada acara tersebut semua penguji hadir secara langsung.

Foto : dr. Luthfi Indiwirawan Bersama Pembimbing dan Penguji

Setelah selesai mempresentasikan usulan proposal penelitiannya dengan baik di depan para pembimbing dan penguji, dr. Luthfi mendapatkan banyak masukan dari pembimbing dan penguji mengenai usulan penelitian akhirnya ini sebagai bahan tambahan dalam penelitian nanti.(VSS/NSS)

Nama Penulis : Vera Sylvia Sari, S.ST

Prodi : PPDS Ilmu Bedah FKIK ULM

Nama Editor : dr. Nika Sterina Skripsiana, M.Kes

Tanggal Penulisan : 20 April 2024

 

SEMINAR PROPOSAL PENELITIAN dr.Luthfi Indiwirawan

MAHASISWA PENDIDIKAN SPESIALIS ILMU BEDAH

Foto: dr. Luthfi Indiwirawan Menyampaikan Proposal Penelitiannya

 

Banjarmasin – Rabu tanggal 17 April 2024 di Ruang Aula Dr. dr. Heru Prasetya, Sp.B, Sp.U Departemen Ilmu Bedah Gedung SMF Lt.1 FKIK ULM / RSUD Ulin Banjarmasin dr. Luthfi Indiwirawan melaksanakan Seminar Proposal Penelitian sebagai tahap awal sebelum menyelesaikan Ujian Akhir Tesis dalam pendidikan sebagai ahli Bedah di Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah FKIK ULM Banjarmasin. Residen yang sering dipanggil dr. Luthfi ini mengangkat usulan penelitian dengan judul ”PENGARUH PEMBERIAN IKAN PATIN (Pangasianodon Hypothalmus) TERHADAP HEPATOSIT, HEPATOSOMATIC INDEX DAN BOBOT HEPAR PADA MENCIT”.

Dalam usulan penelitiannya, dr.Luthfi memaparkan tujuan penelitian secara umum yaitu mengetahui adanya hubungan antara pemberian ikan patin terhadap perubahan struktur dan fungsi hepar pada mencit. Sedangkan tujuan secara khusus yang ingin dicapai yaitu :

  • Mencari hubungan antara pemberian ikan patin dengan histopatologi hepatosit pada mencit
  • Mencari hubungan antara pemberian ikan patin dengan hepatosomatic index pada mencit
  • Mencari hubungan antara pemberian ikan patin dengan bobot hepar pada mencit

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: apakah terdapat hubungan antara pemberian ikan patin terhadap histopatologi hepatosit, hepatosomatic index dan bobot hepar mencit?

Manfaat dari penelitian ini yaitu :

  • Hasil penelitian diharapkan dapat menambah pengetahuan tentang efek konsumsi ikan patin terhadap organ hepar.
  • Apabila ekstrak ikan patin terbukti menimbulkan efek positif terhadap hepar, maka hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi dasar pertimbangan untuk pemberian ekstrak patin untuk pasien.

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  • Ada pengaruh pemberian ikan patin terhadap histopatologi hepatosit.
  • Ada pengaruh pemberian ikan patin terhadap Hepatosomatic index (HSI).
  • Ada pengaruh pemberian ikan patin terhadap bobot hepar.

Sampel yang diambil dalam penelitian ini adalah adalah mencit jantan berusia 3 bulan. Variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas berupa pemberian ikan patin. Sedangkan variabel terikat yaitu :

  • Histopatologi Hepatosit
  • Hepatosomatic Index
  • Bobot Hepar
  • Instrumen dalam penelitian ini yaitu :

Alat Penelitian

  1. Timbangan terkalibrasi
  2. Pewarna preparat histopatologi anatomi (hematoksilin-eosin)
  3. Nampan permukaan datar
  4. Pisau

Bahan Penelitian

  1. Mencit (Mus musculus) jantan yang berusia 3 bulan sebanyak 50 ekor dengan berat badan 20-30 gram
  2. Tempat makan dan minum mencit
  3. Pakan mencit standar (5 gram/ekor/hari)
  4. Daging ikan patin sungai dalam bentuk pelet (5 gram/ekor/hari)
  5. Kandang mencit besar untuk kepadatan 10 ekor mencit
  6. Serbuk kayu yang menyerap air dan tidak mengandung bahan berbahaya untuk alas kendang

Foto : dr. Luthfi Saat Mempresentasikan Proposal Penelitiannya

Dalam penyusunan proposal penelitian ini dr. Luthfi Indiwirawan dibimbing oleh Dr. dr. Agung Ary Wibowo, Sp.B, Subsp.BD(K) sebagai pembimbing pertama dan Dr. dr. Ardik Lahdimawan, Sp.BS(K) sebagai pembimbing kedua dimana pada acara tersebut hadir secara langsung. dr. Luthfi juga diuji oleh 4 orang penguji yaitu Dr. dr. Eka Yudha Rahman, M.Kes, Sp.U(K) sebagai penguji pertama, dr. Winardi Budiwinata, Sp.B, Subsp.Onk (K) sebagai penguji kedua, dr. Tjahyo K Utomo, Sp.B, Subsp.BD(K) sebagai penguji ketiga dan Dr. dr. Kenanga Marwan Sikumbang, Sp.An-TI, Subsp. N. An (K) sebagai penguji keempat. Pada acara tersebut semua penguji hadir secara langsung.

Foto : dr. Luthfi Indiwirawan Bersama Pembimbing dan Penguji

Setelah selesai mempresentasikan usulan proposal penelitiannya dengan baik di depan para pembimbing dan penguji, dr. Luthfi mendapatkan banyak masukan dari pembimbing dan penguji mengenai usulan penelitian akhirnya ini sebagai bahan tambahan dalam penelitian nanti.(VSS/NSS)

Nama Penulis : Vera Sylvia Sari, S.ST

Prodi : PPDS Ilmu Bedah FKIK ULM

Nama Editor : dr. Nika Sterina Skripsiana, M.Kes

Tanggal Penulisan : 20 April 2024

 

SIDANG HASIL TESIS dr.Yohelio Priawan Sibu

PPDS ILMU BEDAH

Foto: dr. Yohelio Priawan Sibu bersama para penguji dan pembimbing

Banjarmasin – Pada Selasa tanggal 2 April 2024 di Ruang Kuliah dr .Bagyo Departemen Ilmu Bedah Gedung SMF Lt.2 FKIK ULM / RSUD Ulin Banjarmasin, dr. Yohelio Priawan Sibu melaksanakan Sidang Ujian Akhir Tesis sebagai tahap akhir sebelum menyelesaikan pendidikan sebagai ahli Bedah di Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah FKIK ULM Banjarmasin. Residen yang sering dipanggil dr. Lio ini mengangkat penelitian dengan judul ”NILAI KUANTITATIF ER, PR, DAN KI-67 SEBAGAI FAKTOR PREDIKTOR RESPON KEMOTERAPI NEOADJUVAN BERBASIS ANTRASIKLIN – Tinjauan Pada Pasien Kanker Payudara Lanjut Lokal Luminal A Dan B Her-2 Negatif Di RSUD Ulin Banjarmasin”

Dalam penelitian yang dilakukan oleh dr. Lio ini memaparkan tujuan penelitian secara umum yaitu mengetahui nilai kuantitatif ER, PR, dan Ki-67 sebagai faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin. Sedangkan tujuan secara khusus yang ingin dicapai yaitu :

  • Mengetahui nilai kuantitatif ER dapat menjadi faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin.
  • Mengetahui nilai kuantitatif PR dapat menjadi faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin.
  • Mengetahui nilai kuantitatif Ki-67 dapat menjadi faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin.

Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu :

  1. Apakah nilai kuantitatif ER dapat menjadi faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin?
  2. Apakah nilai semikuantitatif PR dapat menjadi faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin?
  3. Apakah nilai semikuantitatif Ki-67 dapat menjadi faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin?

Manfaat dari penelitian ini yaitu :

  • Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat dalam perkembangan ilmu pengetahuan secara teoritis terutama membantu dalam memahami tatalaksana KPLL dengan nilai ER, PR dan Ki-67 sebagai prediktor kita dalam penatalaksanaan.
  • Hasil dari penelitian ini nantinya diharapkan sebagai panduan dalam tatalaksana pasien KPLL terutama sebagai dokter bedah.

Hipotesis dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

  1. Nilai kuantitatif ER dapat menjadi faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin.
  2. Nilai kuantitatif PR dapat menjadi faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin.
  3. Nilai kuantitatif Ki-67 dapat menjadi faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin.

Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah Pasien KPLL yang ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan klinis, histopatologi dan imunohistokimia yang dirawat di Poliklinik Bedah Onkologi RSUD Ulin sejak tahun 2020 – 2023, sedangkan sampel yang diambil adalah total pasien KPLL Luminal A dan B/Her2 negatif di Poliklinik Bedah Onkologi RSUD Ulin dari tahun 2020-2023 yaitu sebesar 268 pasien. Setelah melalui proses kriteria inklusi dan eksklusi, terdapat 83 pasien yang menjadi sampel penelitian.

  • Instrumen dalam penelitian ini yaitu :
  1. Pemeriksaan Estrogen receptor biomarker kit
  2. Pemeriksaan Progesteron receptor biomarker kit
  3. Pemeriksaan Ki67 biomarker kit
  4. Kemoterapi FAC regimen
  5. Lembar rekam medis dan hasil pemeriksaan IHK

Foto : dr. Yohelio Saat Mempresentasikan Hasil Penelitian Akhirnya

Dalam menyelesaikan penelitian akhir tesis ini dr.Yohelio Priawan Sibu dibimbing oleh dr. Sasongko Hadi Priyono, Sp.B, Subsp.Onk (K) sebagai pembimbing pertama dan Prof. Dr. dr. M. Huldani, MM., M.Imun sebagai pembimbing kedua dimana pada acara tersebut beliau hadir secara langsung. dr. Lio juga diuji oleh 4 orang penguji yaitu Dr. dr. Izaak Zoelkarnain Akbar, Sp.OT(K) sebagai penguji pertama, dr. Winardi Budiwinata, Sp.B, Subsp.Onk (K) sebagai penguji kedua, dr. Agus Suhendar, Sp.BS, Subsp.Neurospine (K) sebagai penguji ketiga dan Dr.dr. Muhammad Darwin Prenggono, SpPD, K-HOM, FINASIM sebagai penguji keempat. Pada acara tersebut semua hadir di tempat acara.

Foto : dr. Yohelio Priawan Sibu Saat Mempresentasikan Hasil Akhir Penelitian Tesis

Setelah selesai mempresentasikan hasil akhir penelitian tesisnya dengan baik didepan para pembimbing dan penguji, dr. Lio mendapatkan banyak masukan dari pembimbing dan penguji mengenai penelitian akhirnya ini.

Kesimpulan dari penelitian dr.Lio yaitu :

  1. Nilai kuantitatif ER tidak dapat menjadi faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin secara signifikan pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin.
  2. Nilai kuantitatif PR tidak dapat menjadi faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin secara signifikan pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin.
  3. Nilai kuantitatif Ki-67 dapat menjadi faktor prediktor respon kemoterapi neoadjuvant berbasis antrasiklin secara signifikan pada KPLL subtipe luminal A dan B HER-2 negatif di RSUD Ulin Banjarmasin.

Adapun saran dari penelitian ini yaitu ;

    1. Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut yang lebih spesifik tentang nilai ekspresi Ki67 yang bermakna dalam menjadi prediktor respon kemoterapi neoadjuvan
    2. Pada pasien dengan ekspresi ER yang lemah (1-10%) dan ekspresi yang kuat ( > 10%) dengan proliferasi yang rendah, dapat dipertimbangkan untuk dilakukan neoadjuvant endocrine therapy. Mungkin kedepannya dapat menjadi suatu penelitian pada kelompok pasien KPLL Luminal A ini.(VSS/NSS)

Nama Penulis : Vera Sylvia Sari, S.ST

Prodi : PPDS Ilmu Bedah FKIK ULM

Nama Editor : dr. Nika Sterina Skripsiana, M.Kes

Tanggal Penulisan : 5 April 2024

SIDANG AKHIR TESIS PPDS ILMU BEDAH FKIK ULM dr.Hari

Foto: dr. Hari Subagiyo bersama para penguji , pembimbing dan Koordinator Program Studi

Banjarmasin – Pada kamis tanggal 21 Maret 2024 di Aula Dr. dr. Heru Prasetya, Sp.B, Sp.U Departemen Ilmu Bedah FKIK ULM / RSUD Ulin Banjarmasin dr. Hari Subagiyo melaksanakan Sidang Akhir Tesis sebagai tahapan akhir sebelum menyelesaikan pendidikan sebagai ahli Bedah di Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah FKIK ULM Banjarmasin. Residen yang dipanggil dr. Hari ini mengangkat penelitian dengan judul ”Korelasi Tripel Diagnostik (Klinis, USG Tiroid, FNAB) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid”

dr.Hari memaparkan tujuan penelitian secara umum yaitu menganalisa korelasi tripel diagnostik (klinis, USG tiroid, dan FNAB) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid. Sedangkan tujuan secara khusus yang ingin dicapai yaitu :

  • Menganalisa korelasi klinis (MTNS) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid
  • Menganalisa korelasi USG tiroid (TIRADS) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid
  • Menganalisa korelasi FNAB (Bathesda) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid
  • Menganalisa korelasi tripel diagnostik (klinis, USG tiroid, dan FNAB) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid.

Adapun manfaat penelitian secara akademis yaitu dapat memberikan informasi tambahan dan data penelitian awal di Indonesia dalam bidang ilmu bedah khususnya onkologi terkait korelasi tripel diagnostik (klinis, USG tiroid, FNAB) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid di RSUD Ulin Banjarmasin. Sedangkan manfaat secara praktis adalah sebagai bahan masukan ilmiah berbasis bukti (evidence-based) dalam pengembangan penelitian kanker tiroid terkait korelasi tripel diagnostik (klinis, USG tiroid, dan FNAB) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid di RSUD Ulin Banjarmasin. Apabila terbukti, maka hasil penelitian ini dapat menjadi masukan terhadap penatalaksanaan kanker tiroid.

Hipotesis dari penetian ini adalah sebagai berikut :

  1. Terdapat korelasi antara klinis (MTNS) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid
  2. Terdapat korelasi antara USG tiroid (TIRADS) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid.
  3. Terdapat korelasi antara FNAB (Bathesda) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid.
  4. Terdapat korelasi antara tripel diagnostik (Klinis, USG tiroid, dan FNAB) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid

Populasi yang diambil dari penelitian ini adalah pasien dengan nodul tiroid sebelum dilakukan tindakan operasi yang telah dilakukan pemeriksaan tripel diagnostik (klinis, USG tiroid, dan FNAB) dari tahun 2018 hingga 2022, sedangkan sampel yang diambil adalah semua anggota populasi dengan nodul tiroid yang diambil secara Total Sampling yang memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi

Instrumen dalam penelitian ini yaitu :

  1. Data sekunder hasil pemeriksaan klinis oleh spesialis bedah onkologi pada pasien dengan nodul tiroid di rekam medis, dievaluasi menggunakan McGill Thyroid Nodule Score (MTNS).
  2. Data sekunder hasil pemeriksaan USG tiroid oleh spesialis radiologi pada pasien dengan nodul tiroid di rekam medik, dievaluasi menggunakan Thyroid Imaging Reporting and Data System (TIRADS).
  3. Data sekunder hasil pemeriksaan FNAB oleh spesialis patologi anatomi pada pasien dengan nodul tiroid di rekam medik, dievaluasi menggunakan Sistem Bethesda.

Foto : dr. Hari Subagiyo Saat Mempresentasikan Hasil Penelitian Akhirnya

Dalam menyelesaikan penelitian akhir tesis ini dr. Hari Subagiyo dibimbing oleh dr. Sasongko Hadi Priyono, Sp.B, Subsp.Onk (K) sebagai pembimbing pertama dan Dr. dr. Kenanga Marwan Sikumbang, Sp.An-TI, Subsp. N. An (K) sebagai pembimbing kedua dimana pada acara tersebut hadir secara langsung. dr. Hari juga diuji oleh 4 orang penguji yaitu Dr. dr. Husna Dharma Putera, M.Si, Sp.OT(K) sebagai penguji pertama, dr. Audi Ardansyah, Sp.BS(K) sebagai penguji kedua, dr. Winardi Budiwinata, Sp.B, Subsp.Onk (K) sebagai penguji ketiga dan Prof. Dr. dr. Huldani, MM.,M.Imun sebagai penguji keempat. Pada acara tersebut dr. Audi Ardansyah, Sp.BS(K) tidak bisa hadir.

Foto : dr. Hari Subagiyo Saat Mempresentasikan Hasil Akhir Penelitian Tesis

Setelah selesai mempresentasikan hasil akhir penelitian tesisnya dengan baik di depan para pembimbing dan penguji, dr. Hari mendapatkan banyak masukan dari pembimbing dan penguji mengenai penelitian akhirnya ini.

Kesimpulan dari penelitian dr. Hari yaitu :

  • Terdapat korelasi positif dan signifikan antara pemeriksaan klinis (MTNS) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid di RSUD Ulin Banjarmasin, dengan nilai r = 0,352 dan p = 0,002.
  • Terdapat korelasi positif dan tidak signifikan antara USG Tiroid (TIRADS) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid di RSUD Ulin Banjarmasin, dengan nilai r = 0,152 dan p = 0,167.
  • Terdapat korelasi positif dan signifikan antara FNAB (Bathesda) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid di RSUD Ulin Banjarmasin, dengan nilai r = 0,240 dan p = 0,034.
  • Terdapat korelasi positif dan signifikan antara Triple Diagnostic (MTNS,TIRADS, dan Bathesda) dengan histopatologi pada pasien kanker tiroid di RSUD Ulin Banjarmasin, dengan nilai r = 0,510 dan p = 0,008.

Keterbatasan dari penelitian yang dilakukan oleh dr.Hari yaitu banyak sampel penelitian yang tereksklusi dikarenakan ketidaklengkapan ata sekunder yang diambil, sehingga pada penelitian selanjutnya diharapkan untuk dilakukan secara prospektif.

Adapun saran dari penelitian ini yaitu ;

  • Kepada dokter spesialis bedah onkologi di RSUD Ulin Banjarmasin, triple diagnostic (MTNS, TIRADS, dan Bathesda) dapat dipertimbangkan sebagai prediktor keganasan suatu nodul tiroid.
  • Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai korelasi triple diagnostik dengan histopatologi pasien kanker tiroid yang dilakukan multi-center dan pengambilan sampel secara prospektif.
  • Dapat dilakukan penelitian lebih lanjut mengenai korelasi triple diagnostik dengan tipe-tipe kanker tiroid.(VSS/NSS)

Nama Penulis : Vera Sylvia Sari, S.ST

Prodi : PPDS Ilmu Bedah FKIK ULM

Nama Editor : dr. Nika Sterina Skripsiana, M.Kes

Tanggal Penulisan : 19 Maret 2024

UJIAN AKHIR TESIS dr. Riz Sanfebrian Adiatma

PPDS ILMU BEDAH

Foto: dr. Riz Sanfebrian Adiatma bersama para penguji Dr. dr. Agung Ary Wibowo, Sp.B, Subsp.BD (K), Dr. dr. Hendra Sutapa, Sp.U(K), dr. Sulandri Gusasi, Sp.BP-RE(K), Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A(K), dan Pembimbing Dr. dr. Hery Poerwosusanta, Sp.B, Sp.BA, Subsp.D.A(K), FICS

Banjarmasin – Pada hari Sabtu tanggal 16 Maret 2024 di Aula Dr. dr. Heru Prasetya, Sp.B, Sp.U Departemen Ilmu Bedah FKIK ULM / RSUD Ulin Banjarmasin dr. Riz Sanfebrian Adiatma melaksanakan sidang Ujian Akhir Tesis sebagai tahapan akhir yang harus ditempuh guna menyelesaikan pendidikan sebagai ahli Bedah di Program Studi Pendidikan Dokter Spesialis Ilmu Bedah FKIK ULM Banjarmasin. Residen yang dipanggil dr. Riz ini mengangkat penelitian dengan judul ” HUBUNGAN TIPE HIPOSPADIA, UMUR SAAT OPERASI, NLR, DAN PLR DENGAN SKOR HOPE PADA PASIEN HIPOSPADIA DI BANJARMASIN”. Pendahuluan dari penelitian yang di angkat oleh dr.Riz ini yaitu

  • Kelainan kongenital muara uretra pada anterior penis, penis melengkung dan kulup penis di posterior penis.
  • RSUD Ulin Banjarmasin didapatkan pasien hipospadia sebanyak 101 anak sepanjang tahun 2017 – 2022
  • Penderita hipospadia mengakibatkan dampak psikologis, fertilitas, kehidupan seks, dan miksi.
  • Operasi merupakan pilihan untuk hipospadia.
  • Fistula (4-28%) uretrocutaneus, meatal stenosis (0-14%), dan retracted meatus (0-8%) merupakan komplikasi yang sering terjadi pada operasi hipospadia
  • Status inflamasi pra-operasi mempengaruhi keberhasilan operasi hipospadia
  • Penelitian ini ingin membuktikan apakah ada pengaruh tipe hipospadia, usia saat operasi, dan status inflamasi dengan penilaian pasca operasi hipospadia di Banjarmasin Indonesia.

Ada 3 komponen yang digunakan sebagai penilaian anatomi post operasi pada hipospadia, yaitu : HOSE system, PPPS, dan HOPE. Rumusan masalah dalam penelitian yang diangkat oleh dr.Riz yaitu “Apakah terdapat hubungan antara tipe hipospadia, usia saat operasi, dan status inflamasi dengan skor evaluasi anatomi penis pascaoperasi pada pasien hipospadia di Banjarmasin?”

Dalam penelitian ini dr. Riz memaparkan tujuan penelitian secara umum yaitu untuk menjelaskan hubungan antara tipe hipospadia, usia saat operasi, dan status inflamasi dengan skor evaluasi anatomi penis pascaoperasi pada pasien hipospadia di Banjarmasin, sedangkan tujuan secara khusus yang ingin dicapai yaitu :

  1. Menganalisa hubungan antara tipe hipospadia dengan skor evaluasi anatomi penis pascaoperasi pada pasien hipospadia di Banjarmasin.
  2. Menganalisa hubungan antara usia saat operasi dengan skor evaluasi anatomi penis pascaoperasi pada pasien hipospadia di Banjarmasin.
  3. Menganalisa hubungan antara status inflamasi dengan skor evaluasi anatomi penis pascaoperasi pada pasien hipospadia di Banjarmasin

Foto : dr.Riz Saat Mempresentasikan Hasil Penelitiannya

Dalam menyelesaikan penelitiannya, dr.Riz dibimbing oleh Dr. dr. Hery Poerwosusanta, Sp.B, Sp.BA, Subsp.D.A.(K), FICS sebagai pembimbing pertama dimana pada acara tersebut hadir secara langsung dan Dr. dr. Meitria Syahadatina Noor, M.Kes selaku pembimbing kedua yang hadir secara online melalui Zoom Meeting. dr. Riz diuji oleh 4 orang penguji yaitu Dr. dr. Agung Ary Wibowo, Sp.B, Subsp.BD(K) sebagai penguji pertama, Dr. dr. Hendra Sutapa, Sp.U(K) sebagai penguji kedua, dr. Sulandri Gusasi, Sp.BP-RE(K) sebagai penguji ketiga dan Prof. Dr. dr. Edi Hartoyo, Sp.A(K) sebagai penguji keempat. Pada acara tersebut seluruh penguji berhadir secara langsung.

Foto : dr. Riz Sanfebrian Adiatma Saat Mempresentasikan Hasil Akhir Penelitiannya

Setelah selesai mempresentasikan hasil akhir penelitiannya dengan baik di depan para pembimbing dan penguji, dr. Riz mendapatkan beberapa masukan dari pembimbing dan penguji mengenai penelitian akhirnya ini. Adapun manfaat dari penelitian ini yaitu secara akademis penelitian ini diharapkan memberikan informasi tambahan dan data penelitian awal di Indonesia tentang hubungan antara tipe hipospadia, usia saat operasi, dan status inflamasi dengan skor evaluasi anatomi pascaoperasi pasien hipospadia di Banjarmasin dengan menggunakan skor evaluasi anatomi, sedangkan manfaat praktis yaitu penelitian ini diharapkan menjadi sumber informasi bahwa tipe hipospadia, usia saat operasi, dan status inflamasi dapat dijadikan sebagai faktor untuk evaluasi post uretroplasti, prognosis hasil operasi, dan intervensi yang dilakukan agar orang tua mendapatkan informasi lebih meyakinkan saat preoperatif.

Kesimpulan dari penelitian dr. Riz yaitu :

  • Terdapat hubungan tipe hipospadia terhadap skor HOPE pasien hipospadia di Banjarmasin.
  • Tidak terdapat hubungan usia saat operasi terhadap skor HOPE pasien hipospadia di Banjarmasin
  • Tidak terdapat hubungan status inflamasi terhadap skor HOPE pasien hipospadia di Banjarmasin.

(VSS/NSS)

Nama Penulis : Vera Sylvia Sari, S.ST

Prodi : PPDS Ilmu Bedah FKIK ULM

Nama Editor : dr. Nika Sterina Skripsiana, M.Kes

Tanggal Penulisan : 19 Maret 2024

Menu Navigasi